Mode Pemotretan di Kamera DSLR

Seorang teman di kantor beli kamera DSLR lewat saya. Karena sering beli, jadi saya suka dikasih harga spesial sama sang penjual di jakarte. Lumayan lah. Dengan bujet 6jutaan, dapet Canon EOS 1000D plus lensa kit 18-55IS, LCD screen protektor, filter UV marumi, SDHC 4 GB, lenspen, dan tas kamera OAGIO.

Saya kira, teman saya ini udah cukup ngerti soal potret memotret. Ternyata blank banget (hehehe.. piss bro..!!). Disuruh baca manual booknya, males-malesan. Padahal RTFM (Read The F**king Manual) itu langkah awal untuk mengenal kamera, plus memotretnya.

Dia minta gue yang jelasin. Waduuh.. Pusing euy jelasin ke yang bener-bener blank. Apalagi gue juga masih newbie banget soal motret memotret. Cuma punya kamera murahan, dan sedikit "semangat" untuk memaksimalkan kamera yang ada. WOng banyaknya belajar dari trial and error. hehehe...

Pertanyaan pertamanya, kapan pake AV, kapan pake TV. waduh. bingung lagi jawabnya. Karena menurut saya, ga ada aturan baku. kapan aja dua-duanya bisa dipake. Jadinya sih saya kasih aja ringkasan tentang mode-mode di Canon EOS :

A-DEP= Automatic Depth of Field
Pada mode ini, pengaturan fokus foreground dan background diatur secara otomatis oleh kamera sehingga lebih memungkinkan untuk menghasilkan foto yang tajam baik pada foreground maupun background.

M= Full Manual
Pada mode ini pengaturan kamera sepenuhnya manual, baik shutter speed, aperture, ISO, dsb.

Av= Aperture Value Priority
Pada mode ini aperture dapat diatur sesuai dengan kehendak, namun shutter speed akan mengimbangi secara otomatis akan kebutuhan cahaya sesuai dengan besar aperture.

Tv= Time Value Priority
Pada mode ini shutter speed dapat diatur sesuai dengan kehendak, namun aperture akan mengimbangi secara otomatis kebutuhan cahaya yang sesuai dengan shutter speed.

P= Program
Pada mode ini baik aperture maupun shutter speed akan mengkalkulasi secara otomatis sesuai dengan kebutuhan cahaya, hanya saja pada mode ini tingkat exposure dapat diatur sesuai dengan kehendak.

Auto
Mode auto merupakan mode dimana kamera secara penuh mengatur akan segala kebutuhan pengaturan, dengan kata lain pada mode ini fotografer tinggal "jepret" saja.

Portrait
Mode ini merupakan pencabangan mode full auto, namun lebih disesuaikan dengan kebutuhan portrait ( foto manusia ), seperti penggunaan tonal warna untuk skin tone, dsb.

Landscape
Mode ini merupakan pencabangan mode full auto, namun lebih disesuaikan dengan kebutuhan foto pemandangan ( landscape), seperti tone warna yang lebih vivid atau lain sebagainya.

Macro
Mode ini merupakan pencabangan mode full auto, namun lebih disesuaikan dengan kebutuhan foto macro ( jarak dekat sehingga objek tampak lebih besar ), seperti fokus lensa yang lebih disesuaikan.

Moving Object
Mode ini merupakan pencabangan mode full auto, namun lebih disesuaikan dengan kebutuhan pemotretan objek yang bergerak, sehingga fokus lensa akan lebih cepat bergerak menyesuaikan dengan pergerakan objek.

Night Scene
Mode ini merupakan pencabangan mode full auto, namun lebih disesuaikan dengan kebutuhan foto pada malam hari.

No Flash
Mode ini merupakan pencabangan mode full auto, namun apabila pada mode auto lainnya built in flash akan otomatis pop up apabila cahaya dirasa kurang, pada mode ini built in flash tidak akan menyala sama sekali, sehingga shutter speed dan aperture akan lebih berperan untuk mengimbangi kebutuhan cahaya.

taken from kaskus





Djoerig Tjai Toekang Ngojay..

0 komentar: